Bahan bakar minyak atau minyak bumi seperti solar, bensin, dan avtur adalah salah satu sumber daya vital bagi umat manusia. Akan tetapi, minyak bumi sayangnya bukanlah sebuah sumber daya yang dapat diperbarui.
Oleh karena itu, para ilmuwan berusaha mencari bahan bakar alternatif seperti biosolar. Perbedaan solar dan biosolar terletak pada bahan pembuatannya, di mana solar berasal dari fosil sedangkan biosolar berasal dari tanaman
Bahan Pembuatan Biosolar
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, biosolar terbuat dari tanaman atau bahan nabati. Bahan pembuatan biosolar biasanya adalah dari buah atau biji tanaman, buah atau biji tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan biosolar di antaranya:
- Biji Jarak Pagar
- Buah Kemiri
- Nyamplung
- Kacang Tanah
- Biji Kapuk atau Biji Pohon Randu
Seperti yang telah kita ketahui bersama, tanaman–tanaman tersebut merupakan tanaman yang mudah ditemukan dan mudah dibudidayakan. Oleh sebab itu, sangat wajar jika banyak pihak yang meyakini bahwa biosolar adalah solusi tepat untuk menggantikan peran bahan bakar fosil di masa yang akan datang.
Selain bahan–bahan nabati yang telah disebutkan, mungkin masih ada bahan nabati lain yang dapat dimanfaatkan. Bahkan, belakangan ada kabar yang menyatakan bahwa minyak kelapa sawit sudah mulai dapat dikembangkan menjadi bahan bakar pesawat (avtur).
Perbedaan Lainnya
Selain dari bahan pembuatannya, masih ada beberapa perbedaan solar dan biosolar yang perlu anda ketahui, diantaranya:
1. Kandungan Energi
Karena berasal dari bahan yang berbeda, kandungan energi dari kedua bahan bakar tersebut sudah pasti berbeda. Biosolar memiliki kandungan energi yang lebih rendah daripada solar, perbedaan tingkat kandungan energi antar keduanya diperkiraan sebesar 11 persen. Dengan kandungan energi yang lebih rendah, dapat dipastikan bahwa tenaga yang dihasilkan oleh biosolar lebih kecil daripada solar biasa.
2. Kadar Sulfur
Dalam kasus ini, biosolar tentu lebih unggul dibanding solar. Biosolar memiliki kadar sulfur yang lebih rendah dibanding solar, itu juga berarti bahwa karbon dioksida yang dihasilkan juga jauh lebih rendah. Dari sini, bisa kita tarik kesimpulan bahwa biosolar lebih ramah lingkungan.
3. Kekuatan Proses Oksidasi
Perbedaan lainnya terletak pada kekuatan proses oksidasi biosolar yang tidak sekuat solar. Kekuatan proses oksidasi yang lebih rendah menyebabkan masalah pada proses penyimpanan, masalah pada proses penyimpanan ini dapat mengakibatkan penyumbatan pada bagian-bagian mesin.
Dari penjelasan terkait perbedaan solar dan biosolar di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa kedua bahan bakar ini memiliki kelemahan dan keunggulannya masing–masing.
Akan tetapi, dari segi potensi, kita tidak bisa memungkiri besarnya potensi dari biosolar sebagai bahan bakar alternatif masa depan yang bisa menggantikan bahan bakar yang ada saat ini. Untuk itu, mari kita sama-sama mendukung generasi muda untuk dapat menciptakan inovasi bahan bakar yang ramah lingkungan. Selain melindungi lingkungan dengan menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan, lindungi juga kendaraan Anda dengan . Bila Anda ingin mengasuransikan mobil, Anda bisa mencari tahu mengenai jenis perlindungan apa saja yang ditawarkan oleh untuk mobil Anda, cukup dengan akses website gardaoto.com. Di Anda dapat menghitung nilai premi sesuai kebutuhan Anda. Dengan membeli , mobil Anda akan terlindungi dan mendapatkan jaminan perbaikan saat terjadi kerusakan. #PeaceofMind bersama Garda Oto.